CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 3
Sebelumnya sudah diceritakan bahwa Dewa telah mendapatkan kekuatan aneh dari Naga emas yang telah mengubah sifat dewa menjadi jahat dan sangat kejam, bahkan dia telah melukai temannya sendiri yaitu Ryan. Namun Ryan sadar jika itu bukan dewa yang ia kenal dulu, dan ia bertekat ingin menolong Dewa, sekalipun dia bisa saja dibunuh oleh dewa. Pada hari itu entah mengapa langit sangat gelap, hujan tak kunjung dating namun hanya hembusan angin yang ada, Ryan berdiri didepan rumahnya sambil berfikir. Dia tidak henti-hentinya memikirkan Dewa, “apa yang sedang kau lakukan sekarang, Dewa” pikir Ryan. Akhirnya Ryan mengambil tas-nya dan pergi untuk menemui Dewa. Namun tiba-tiba sebelum dewa melangkahkan kaki keluar, hujan turun dengan sangat deras, rupanya langitpun melarang Ryan untuk menemui Dewa, tetapi karena tekatnya yang begitu kuat untuk menolong temannya, Ryan-pun pergi menerjang hujan itu. Ia terus saja berlari sampai tiba dirumah Dewa. Dan betapa terkejutnya Ryan mendapati rumah dewa dengan keadaan hangus terbakar. “Apa yang terjadi sebenarnya?” batin Ryan. “kamu mencari Dewa nak?” tiba-tiba datang seorang kakek tua mendekati Ryan. “Kakek tahu dimana Dewa kek?”, Tanya Ryan. Kakek itu hanya menggelengkan kepala, “sudah 80 tahun kakek hidup didunia ini, namun baru kali ini kakek melihat mata yang begitu kejam” kata kekek. “apa maksud kakek itu Dewa?” tanya Ryan. “Benar sekali anak muda, lalu untuk apa kamu mencarinya?”
Ryan : aku hendak menyadarkan dia
Kakek : … emm…
Ryan : aku akan menolong dia bagaimanapun caranya, tolong beri tahu aku kemana Dewa pergi kek?
Kakek : Percuma saja kau lakukan itu, dia hanya akan membunuhmu, lebih baik kau pulang dan tidur saja dirumah.
Ryan : Tidak…. Bagaimanapun juga aku harus bicara dengannya. Lebih baik aku mati daripada hanya berdiam diri membiarkan temanku seperti itu.
Kakek itu tersentuh dengan kata-kata Ryan, lalu ia-pun memberitahu dimana Dewa.
Kakek : pergilah ke timur kau akan menemui dewa, ia sedang mencari naga emas.
Ryan terkejut dengan semua itu, lalu dengan cepat ia berlari kea rah timur untuk mencari dewa, Ryan berfikir didalam hati, jika Ryan mencari naga itu, artinya Ryan ingin mengembalikan kekuatan itu.
Dasaat lain Jenni hanya termenung memikirkan dua temannya yang sedang dalam kesulitan, ia menyesal tidak bisa melakukan apa-apa, karena hatinya begitu sedih hingga akhirnya Jenni memutuskan untuk menyusul Ryan dirumah Dewa. Ketika sampai dirumah Dewa, Jenni Nampak bingung dengan keadaan rumah dewa yang hangus terbakar, ia hanya melihat seorang kakek yang berdiri disamping rumah dewa yang terbakar. Jenni-pun pergi mendekati kakek itu, dan belum sampai bertanya, kakek itu sedah berkata, “pergilah kearah timur maka kamu akan bertemu mereka”. Rupanya sang kakek sudah tahu apa maksud kedatangan Jenni. “baik.. terimakasih kek..” Jenni-pun langsung berlari menuju kearah timur. Semoga kalian baik-baik saja Dewa, Ryan.” Ucap Jenni dalam hati.
Ditempat lain dewa terus berjalan kea rah timur, hingga sampailah dia disuatu bukit yang penuh dengan tulang-belulang hewan. “tempat apa ini?” kata dewa. Rupanya disana hiduplah seekor harimau siluman. “mau apa kau kemari?” Tanya harimau itu “dimana naga emas?” Tanya Ryan balik.
Harimau : “apa maksudmu dengan naga emas? disini hanya ada aku, sebaiknya kau pergi dari sini”
Harimau itu terus mengancam agar Dewa pergi dari sana, namun dewa tetap berdiri ditempat dan sekali lagi ia bertanya “ku bilang dimana naga emas?”
Harimau : “kau ini benar-benar keras kepala anak muda, aku sudah memperingatkanmu, tetapi tidak kau dengarkan, sekarang jadilah santapanku.. hahah..!!”
Harimau itu dengan seketika berlari kearah dewa dan menyerang dewa, dia menyerang dewa denagn cakarnya, namun dewa menangkap tangan harimau itu dan mematahkannya. “Dimana naga emas? kalau kau tak mau bicara akan ku patahkan lehermu sekarang”. Harimau itu kesakitan dan sangat ketakutan, baru kali ini ada manusia sekuat dewa. “tapi aku benar-benar tidak tahu dimana naga emas yang kau bicarakan”. “mua apa kau menemui naga emas..” belum habis harimau itu berbicara, Dewa sudah mematahkan leher harimau itu. “Hahaha.. beginilah nasib orang yang membantah kata-kataku” kata dewa dengan senyum licik. Lalu dewa kembali berjalan kearah timur. Namun ketika hendak melangkahkan kaki turun dari bukit itu, tiba-tiba terdengar suara memanggilnya. “Dewa, berhenti kau..!!!” Tanpa diduga-duga Ryan sampai disana dan menghadang dewa. “apa maumu sebenarnya?” Tanya dewa. “diam kau, ikut aku dan pulanglah, kami sangat menghawatirkanmu” jawab Ryan. “heh.. kawatir katamu? Jangan bergurau.” Tanpa mempedulikan Ryan, dewa terus berjalan kembali. “berhenti kau..”. “aku akan melakukan apa saja, walaupun harus mengorbankan nyawaku disini”. Teriak Ryan. Dewa hanya diam, dan secara tiba-tiba ia sudah ada dibelakang Ryan. “ Sudah kubilang jangan halangi aku, sekarang kau akan mati”.
Apakah yang akan terjadi setelah ini? Apakah dewa tega untuk membunuh Ryan, temannya sendiri, nantikan dalam Kisah Ryan Putra Samudera bagian ke – 4 .
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke-4 tanggal 22 Feb 2010 .
Thomas Christian W
Read more...
Senin, 15 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)