Rabu, 17 Maret 2010
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 9
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 9
Si bungsu : aku adalah Ryan, tepatnya Ryan masa lalu.
Dewa : kau ini jangan bercanda disini, Ryan sudah ku bunuh beberapa waktu yang lalu.
Si bungsu : benarkah? Tapi aku telah menyelamatkannya.
Dewa : hentikan omong kosongmu.
Tiba-tiba dewa berlari ke arah Si bungsu sambil mengayun tombaknya, Namun tombak itu hanya menembus tubuh Si bungsu tanpa melukainya.
Si bungsu : biar ku beri tahu sesuatu kepadamu, aku berdiri disini hanya Rohku, dalam arti aku hanya makhluk dimensi waktu yang hadir disini untuk merubah masa depan. Aku tidak akan bisa membunuhmu, begitu juga dengan kau tak akan bisa menyentuhku, kau mengerti?
Dewa : Sudah ku bilang aku tidak percaya padamu anak kecil.
Naga emas : hentikan itu Dewa…!!! Ia benar..!! percumah kau menyerangnya.
Dewa : lalu apa yang harus kita lakukan?
Naga emas : seperti yang dikatakannya, kita tidak bisa melukainya dan ia juga tidak bisa melukai kita. Jadi kita serang saja dua orang yang ada dibelakangnya itu.
Dewa : Hahahaha… kau benar juga, dia tidak penting disini.
Dewa melompat dan mengayunkan tombaknya sekali lagi kearah Jenni dan sang kakek, dengan cepet si bungsu menghadangnya. Namun dengan cepat pula Naga emas muncul didepan sibungsu dan melepaskan suatu pukulan angin, dan si bungsu-pun terhempas.
Dewa terus bergerak kearah jenni, sambil mengayukkan tombaknya, dan kakek bergerak cepat mendorong Jenni dan tombak itupun menusuk tubuh kakek.
“Kakek…!!!!! Tidak…!!” teriak Jenni.
Dewa : mampus kau kakek tua..
Dewa kemudian mencabut tombaknya itu yang telah berlumuran darah.
Kakek : hehe… kalian sungguh bodoh, untuk apa kalian membunuhku yang sudah tua ini, sebentar lagi akupun harus mati.
Sambil terbata bata menahan rasa sakit Sang kakek itu mengambil korek api lalu membakar dirinya sendiri, dan tanpa diduga-duga ia berlari kearah Naga emas dan Ia menubruk Naga emas.
Naga emas : Apa??
Kakek : sudah kubilang kau akan mati bersamaku anakku.
Seketika tubuh mereka meledak bersama-sama, Jenni teringat jika kakek telah menaburkan serbuk peledak ke badan Naga emas.
Air mata Jenni-pun jatuh berlinang melihat hal itu. “Kakek…………………….!!!!! Tidaaaaaaaakkkkkkk…!!!” teriak Jenni.
Dewa : tidak kusangka kakek tua itu akan melakukan hal itu. Sungguh tragis sekali cerita anak dan ayah.. hahaha..!!! Sekarang giliranmu Jenni..!!
Jenni : Tidak..!!!
Jenni terus menangis sambil sangat ketakutan, sementara si bungsu masih tergolek pingsan karena terkena jurus Naga emas.
Sekali lagi Dewa mengambil tombaknya yang telah berlumuran darah,
Dewa : Kenapa kau takut, mana semangatmu yang tadi hah?
Jenni terus menunduk dan menangis, berfikir apa yang harus ia lakukan. Dan ketika ia mengangkat kepalanya, Dewa sudah berdiri didepannya sambil mengayunkan tombak itu tepat di kepala Jenni.
“Mati kau…!!!!!” teriak Dewa. Tiba-tiba tombak itu berhenti, dan Nampak berdiri di depan Jenni adalah Ryan yang kini telah datang berpakaian seperti Raja dengan mahkota lima mutiara dikepalanya.
Dengan sekali hempasan Dewa terlempar hingga menghantam sebuah batu besar.
Ryan : Maafkan aku Jenni, aku telah gagal menjaga Dewa, sekarang aku akan menyelesaikan semua ini dengan tanganku sendiri.
Apa yang akan terjadi setelah ini dengan pertarungan Ryan VS Dewa yang maha dasyat. Siapa yang akan menang setelah ini.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 10 tanggal 05 April 2010 . Read more...
Si bungsu : aku adalah Ryan, tepatnya Ryan masa lalu.
Dewa : kau ini jangan bercanda disini, Ryan sudah ku bunuh beberapa waktu yang lalu.
Si bungsu : benarkah? Tapi aku telah menyelamatkannya.
Dewa : hentikan omong kosongmu.
Tiba-tiba dewa berlari ke arah Si bungsu sambil mengayun tombaknya, Namun tombak itu hanya menembus tubuh Si bungsu tanpa melukainya.
Si bungsu : biar ku beri tahu sesuatu kepadamu, aku berdiri disini hanya Rohku, dalam arti aku hanya makhluk dimensi waktu yang hadir disini untuk merubah masa depan. Aku tidak akan bisa membunuhmu, begitu juga dengan kau tak akan bisa menyentuhku, kau mengerti?
Dewa : Sudah ku bilang aku tidak percaya padamu anak kecil.
Naga emas : hentikan itu Dewa…!!! Ia benar..!! percumah kau menyerangnya.
Dewa : lalu apa yang harus kita lakukan?
Naga emas : seperti yang dikatakannya, kita tidak bisa melukainya dan ia juga tidak bisa melukai kita. Jadi kita serang saja dua orang yang ada dibelakangnya itu.
Dewa : Hahahaha… kau benar juga, dia tidak penting disini.
Dewa melompat dan mengayunkan tombaknya sekali lagi kearah Jenni dan sang kakek, dengan cepet si bungsu menghadangnya. Namun dengan cepat pula Naga emas muncul didepan sibungsu dan melepaskan suatu pukulan angin, dan si bungsu-pun terhempas.
Dewa terus bergerak kearah jenni, sambil mengayukkan tombaknya, dan kakek bergerak cepat mendorong Jenni dan tombak itupun menusuk tubuh kakek.
“Kakek…!!!!! Tidak…!!” teriak Jenni.
Dewa : mampus kau kakek tua..
Dewa kemudian mencabut tombaknya itu yang telah berlumuran darah.
Kakek : hehe… kalian sungguh bodoh, untuk apa kalian membunuhku yang sudah tua ini, sebentar lagi akupun harus mati.
Sambil terbata bata menahan rasa sakit Sang kakek itu mengambil korek api lalu membakar dirinya sendiri, dan tanpa diduga-duga ia berlari kearah Naga emas dan Ia menubruk Naga emas.
Naga emas : Apa??
Kakek : sudah kubilang kau akan mati bersamaku anakku.
Seketika tubuh mereka meledak bersama-sama, Jenni teringat jika kakek telah menaburkan serbuk peledak ke badan Naga emas.
Air mata Jenni-pun jatuh berlinang melihat hal itu. “Kakek…………………….!!!!! Tidaaaaaaaakkkkkkk…!!!” teriak Jenni.
Dewa : tidak kusangka kakek tua itu akan melakukan hal itu. Sungguh tragis sekali cerita anak dan ayah.. hahaha..!!! Sekarang giliranmu Jenni..!!
Jenni : Tidak..!!!
Jenni terus menangis sambil sangat ketakutan, sementara si bungsu masih tergolek pingsan karena terkena jurus Naga emas.
Sekali lagi Dewa mengambil tombaknya yang telah berlumuran darah,
Dewa : Kenapa kau takut, mana semangatmu yang tadi hah?
Jenni terus menunduk dan menangis, berfikir apa yang harus ia lakukan. Dan ketika ia mengangkat kepalanya, Dewa sudah berdiri didepannya sambil mengayunkan tombak itu tepat di kepala Jenni.
“Mati kau…!!!!!” teriak Dewa. Tiba-tiba tombak itu berhenti, dan Nampak berdiri di depan Jenni adalah Ryan yang kini telah datang berpakaian seperti Raja dengan mahkota lima mutiara dikepalanya.
Dengan sekali hempasan Dewa terlempar hingga menghantam sebuah batu besar.
Ryan : Maafkan aku Jenni, aku telah gagal menjaga Dewa, sekarang aku akan menyelesaikan semua ini dengan tanganku sendiri.
Apa yang akan terjadi setelah ini dengan pertarungan Ryan VS Dewa yang maha dasyat. Siapa yang akan menang setelah ini.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 10 tanggal 05 April 2010 . Read more...
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 8
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 8
Naga emas sungguh licik, ternyata ia ingin memasukkan roh kegelapan dalam diri Dewa, Mata dewa-pun sekarang menjadi menyala seperti mata hantu saja. “sekarang sudah waktunya kau melakukan ini, Dewa” kata Naga emas sambil sedikit menyingkir membiarkan Dewa berdiri. “Aku merasakan kekuatan yang sangat besar ditanganku..!! kalian rasakan sekarang betapa hebatnya kekuatanku umat manusia… hahahaha..”.
Tangan Dewa mulai menengadah ke langit lagi, kali ini energy kegelapan yang muncul bercampur dengan energy petir. “Hahaha… ini akan menjadi pemandangan yang indah” kata Naga emas.
“matilah kalian semua..!!!” Ryan mengayunkan tangannya.
“Hentikan itu..!!” disaat yang tepat ternyata kakek dan Jenni datang.
Dewa dan Naga emas sangat terheran-heran dengan kehadiran mereka ditempat ini.
“Lama tidak jumpa , anakku” , kata kakek kepada naga emas.
Naga emas : oww… Tidak kusangka ada dua orang yang tidak berguna menghantarkan nyawanya kesini.
Jenni : Dewa hentikan semua ini, kau jangan mendengarkan kata-kataNya itu, dia sudah lama ingin menghancurkan umat manusia dan bumi ini.
Naga Emas : tutup mulutmu anak ingusan, atau ku bunuh kau.
Kakek : Kau yang tutup mulutmu Naga emas, aku telah muak dengan semua tingkahmu selama ini, hari ini kau atau aku, salah satu harus ada yang mati disini.
Naga emas : oww…. Kau menantangku lagi? Apa kau sanggup menghentikanku?
Dengan diam-diam kakek itu mengeluarkan sebuah bungkusan kain kecil, rupanya itu adalah serbuk peledak yang mudah dipicu oleh api atau kilat.
Kakek itu mulai berlari ke arah Naga emas, “Rasakan ini, kau harus mati sekarang”.
Naga emas : ….???!!
Kakek itu menebarkan serbuknya ke badan Naga emas. “Apa ini?”pikir Naga emas.
Kakek itu mulai mundur dan bersiap dengan panah apinya, yang di arahkan kepada Naga emas. “selamat tinggal anakku” kata kakek itu. Panah itupun telah dilesatkan dengan cepat, namun tiba-tiba ada seseorang yang menghalau panah tersebut, rupanya itu Dewa.
Dewa : sebaiknya kita bunuh mereka berdua ini terlebih dahulu.
Naga emas : Ternyata kau lebih pintar dariku Dewa.
Kakek dan Jenni sangat ketakutan sekarang, kakek tidak pernah berfikir kalau Dewa akan menolong Naga emas.
Tiba-tiba Jenni maju kedepan, “benarkah kau ingin membunuhku, Dewa?” kata Jenni dengan berani.
Dewa : …!!!???
Jenni : kau adalah temanku, meski sekarang kau tidak menganggapku sebagai teman lagi, tapi aku yakin kalau hatimu masih ada dan masih mengenalku sebagai temanmu, Namun jika kau ingin membunuhku, lakukanlah sekarang.
Jenni memejamkan mata sekarang. “sepertinya mata anak itu ada yang aneh, apa ia dirasuki Roh iblis kegelapan?” pikir sang kakek.
Tiba-tiba dewa langsung berlari kearah Jenni, dengan mengeluarkan sebuah tombak yang dilapisi cahaya putih seperti kilat.
Kakek : ini gawat..!!!
Tanpa pikir panjang Dewa menebaskan tombaknya ke arah Jenni, Namun tiba-tiba langkahnya berhenti.
Semua terheran-heran. Nampak Si bungsu sedang berdiri menahan tangan Dewa dari bawah.
Si bungsu : maafkan aku datang terlambat.
Dewa : siapa kau anak kecil?
Si bungsu : kenapa kau tidak mengenalku? Aku adalah temanmu Ryan..
Semua Nampak terheran-heran dengan kata-kata si bungsu yang menyebut dirinya adalah Ryan.
Apa yang akan terjadi setelah ini, apakah si bungsu dapat menghadapi Dewa yang telah ditingkatkan kekuatannya oleh Naga emas.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 9 tanggal 22 Maret 2010 . Read more...
Naga emas sungguh licik, ternyata ia ingin memasukkan roh kegelapan dalam diri Dewa, Mata dewa-pun sekarang menjadi menyala seperti mata hantu saja. “sekarang sudah waktunya kau melakukan ini, Dewa” kata Naga emas sambil sedikit menyingkir membiarkan Dewa berdiri. “Aku merasakan kekuatan yang sangat besar ditanganku..!! kalian rasakan sekarang betapa hebatnya kekuatanku umat manusia… hahahaha..”.
Tangan Dewa mulai menengadah ke langit lagi, kali ini energy kegelapan yang muncul bercampur dengan energy petir. “Hahaha… ini akan menjadi pemandangan yang indah” kata Naga emas.
“matilah kalian semua..!!!” Ryan mengayunkan tangannya.
“Hentikan itu..!!” disaat yang tepat ternyata kakek dan Jenni datang.
Dewa dan Naga emas sangat terheran-heran dengan kehadiran mereka ditempat ini.
“Lama tidak jumpa , anakku” , kata kakek kepada naga emas.
Naga emas : oww… Tidak kusangka ada dua orang yang tidak berguna menghantarkan nyawanya kesini.
Jenni : Dewa hentikan semua ini, kau jangan mendengarkan kata-kataNya itu, dia sudah lama ingin menghancurkan umat manusia dan bumi ini.
Naga Emas : tutup mulutmu anak ingusan, atau ku bunuh kau.
Kakek : Kau yang tutup mulutmu Naga emas, aku telah muak dengan semua tingkahmu selama ini, hari ini kau atau aku, salah satu harus ada yang mati disini.
Naga emas : oww…. Kau menantangku lagi? Apa kau sanggup menghentikanku?
Dengan diam-diam kakek itu mengeluarkan sebuah bungkusan kain kecil, rupanya itu adalah serbuk peledak yang mudah dipicu oleh api atau kilat.
Kakek itu mulai berlari ke arah Naga emas, “Rasakan ini, kau harus mati sekarang”.
Naga emas : ….???!!
Kakek itu menebarkan serbuknya ke badan Naga emas. “Apa ini?”pikir Naga emas.
Kakek itu mulai mundur dan bersiap dengan panah apinya, yang di arahkan kepada Naga emas. “selamat tinggal anakku” kata kakek itu. Panah itupun telah dilesatkan dengan cepat, namun tiba-tiba ada seseorang yang menghalau panah tersebut, rupanya itu Dewa.
Dewa : sebaiknya kita bunuh mereka berdua ini terlebih dahulu.
Naga emas : Ternyata kau lebih pintar dariku Dewa.
Kakek dan Jenni sangat ketakutan sekarang, kakek tidak pernah berfikir kalau Dewa akan menolong Naga emas.
Tiba-tiba Jenni maju kedepan, “benarkah kau ingin membunuhku, Dewa?” kata Jenni dengan berani.
Dewa : …!!!???
Jenni : kau adalah temanku, meski sekarang kau tidak menganggapku sebagai teman lagi, tapi aku yakin kalau hatimu masih ada dan masih mengenalku sebagai temanmu, Namun jika kau ingin membunuhku, lakukanlah sekarang.
Jenni memejamkan mata sekarang. “sepertinya mata anak itu ada yang aneh, apa ia dirasuki Roh iblis kegelapan?” pikir sang kakek.
Tiba-tiba dewa langsung berlari kearah Jenni, dengan mengeluarkan sebuah tombak yang dilapisi cahaya putih seperti kilat.
Kakek : ini gawat..!!!
Tanpa pikir panjang Dewa menebaskan tombaknya ke arah Jenni, Namun tiba-tiba langkahnya berhenti.
Semua terheran-heran. Nampak Si bungsu sedang berdiri menahan tangan Dewa dari bawah.
Si bungsu : maafkan aku datang terlambat.
Dewa : siapa kau anak kecil?
Si bungsu : kenapa kau tidak mengenalku? Aku adalah temanmu Ryan..
Semua Nampak terheran-heran dengan kata-kata si bungsu yang menyebut dirinya adalah Ryan.
Apa yang akan terjadi setelah ini, apakah si bungsu dapat menghadapi Dewa yang telah ditingkatkan kekuatannya oleh Naga emas.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 9 tanggal 22 Maret 2010 . Read more...
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 7
CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 7
Dalam kisah sebelumnya telah diceritakan bahwa Ryan mulai berjuang untuk mendapatkan mustika itu, dan disisi lain Jenni mencari Kakek misterius yang ternyata ayah dari naga emas, untuk membantu menyadarkan Dewa.
Mereka berdua mencari Dewa terus ke arah timur, sementara Gempa dan langit mendung terus terjadi akibat ulah Dewa. Mereka mengikuti arah dari pusat sambaran petir, dan disisi lain Ryan yang sedang mencoba mengambil 5 mustika itu mengalami kesulitan, ternyata pada setiap gunung terdapat seorang dewa yang menjaga mustika itu. Ryan tahu ia tidak boleh membuang-buang waktu jadi ia bergegas untuk bisa mengalahkan dewa penjaga tersebut. Ryan sangat kesulitan karena ia tak memiliki kekuatan apapun untuk melawan dewa penjaga tersebut, namun ia teringat kata-kata Sang Raja yang memberikannya sebuah tongkat yang bisa mengalahkan para penjaga itu, ia juga mengingat kata-kata Sang Raja yang berkata bahwa setiap mustika mempunyai kekuatan 5 elemen yaitu (Petir, Api, Angin, Air, Tanah), dan gunung yang pertama ini adalah elemen petir. Dengan melompat Ryan menggunakan tongkat emasnya, namun bisa ditahan oleh Penjaga itu, tetapi tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi sebuat tali yang membelit penjaga itu hingga ia tidak bisa bergerak. Dengan cepat Ryan berlari mengambil mutiara tersebut, ternyata mutiara itu dilindungi oleh sebuar energy petir yang sangat kuat, Ryan terhempas ketika hendak menyentuh mutiara itu. Sekarang ia sadar jika setiap mutiara yang harus ia ambil mempunyai kekuatan yang harus ia takhlukan dahulu. Ryan teringat pada waktu ia bertemu Dewa dan Jenni pertama kali, mereka sama sekali tidak peduli kepada Ryan, Namun sekarang mereka sangat membutuhkan kehadiran Ryan untuk menolong mereka. Dengan tekat yang besar akhirnya Ryan berlari lagi ke arah mutiara tersebut, dan kali ini Ryan menahan kekuatan petir tersebut, hingga pakaian yang ia kenakan menjadi tercabik-cabik. “aAAaaaaarrrhhhhhhhhhh…..” teriak Ryan menahan rasa sakit yang sangat hebat. “aku tidak boleh melepaskan ini, aku tidak akan menyerah dengan rasa sakit ini” , Batin Ryan. Tiba-tiba kekuatan petir menghilang dan mutiara itu masuk kedalam tubuh Ryan, Kini Ryan dikelilingi kekuatan petir diseluruh tubuhnya, Ryan sadar jika ini adalah kekuatan element petir seperti yang dikatakan Sang Raja. Ryan-pun kini bergerak menuju ke gunung yang selanjutnya dan mengambil mutiara kekuatan air, entah apa yang akan dihadapi.
Disisi lain Jenni dan Kakek itu sudah hampir sampai ke tempat Dewa, mereka melihat suatu energy yang sangat besar yang membelah langit, tidak salah lagi ini adalah kekuatan Dewa. Dewa sepertinya sudah diluar akal sehatnya, ia mencoba membelah daratan agar daratan bisa ditenggelamkan oleh air laut. Dengan sekuat tenaga Dewa mengarahkan sambaran petirnya ke sebuah bukit, dan tak lama bukit itu-pun terbelah. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah suara yang ia kenal, ternyata itu adalah Naga emas, “Hei Dewa, kenapa kau belum juga menenggelamkan bumi ini, aku sudah tidak sabar”, Tanya Naga emas pada Dewa. “Aku sudah pasti akan menenggelamkan semua ini, sekarang kau tinggal melihat saja baik-baik” jawab Dewa.
Naga emas : benarkah begitu? Sepertinya kekuatanmu masih belum mampu membelah bukit itu.
Dewa : Aku akan mencobanya sekali lagi, kau tinggal lihat saja.
Naga emas : sepertinya ada yang ingin ku uji darimu sekali lagi.
Naga Emas berjalan menuju dewa dan Dewa-pun dengan rasa heran memandangnya. “apa yang akan kau lakukan?” Tanya Dewa. “Tenanglah, aku hanya akan membangkitkankan kekuatanmu lagi, kau duduk saja disitu”. Setelah mendengar itu Naga emas menjulurkan tangannya kearah dewa dan menekan punggungnya, seketika Dewa berteriak kesakitan. “aaaaaaargghhhhhhhhhhhh……..”.
Seolah mendengar teriakan tersebut Jenni-pun meminta kakek untuk cepat bergegas untuk kesana, “kek, sebaiknya kita bergegas kesana, aku mempunyai firasat buruk tentang ini”.
Apa yang akan dilakukan Naga emas terhadap Dewa, dan apa yang akan direncanakan oleh Kakek untuk menghadapi Naga emas, anaknya sendiri itu.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 8 tanggal 22 Maret 2010 . Read more...
Dalam kisah sebelumnya telah diceritakan bahwa Ryan mulai berjuang untuk mendapatkan mustika itu, dan disisi lain Jenni mencari Kakek misterius yang ternyata ayah dari naga emas, untuk membantu menyadarkan Dewa.
Mereka berdua mencari Dewa terus ke arah timur, sementara Gempa dan langit mendung terus terjadi akibat ulah Dewa. Mereka mengikuti arah dari pusat sambaran petir, dan disisi lain Ryan yang sedang mencoba mengambil 5 mustika itu mengalami kesulitan, ternyata pada setiap gunung terdapat seorang dewa yang menjaga mustika itu. Ryan tahu ia tidak boleh membuang-buang waktu jadi ia bergegas untuk bisa mengalahkan dewa penjaga tersebut. Ryan sangat kesulitan karena ia tak memiliki kekuatan apapun untuk melawan dewa penjaga tersebut, namun ia teringat kata-kata Sang Raja yang memberikannya sebuah tongkat yang bisa mengalahkan para penjaga itu, ia juga mengingat kata-kata Sang Raja yang berkata bahwa setiap mustika mempunyai kekuatan 5 elemen yaitu (Petir, Api, Angin, Air, Tanah), dan gunung yang pertama ini adalah elemen petir. Dengan melompat Ryan menggunakan tongkat emasnya, namun bisa ditahan oleh Penjaga itu, tetapi tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi sebuat tali yang membelit penjaga itu hingga ia tidak bisa bergerak. Dengan cepat Ryan berlari mengambil mutiara tersebut, ternyata mutiara itu dilindungi oleh sebuar energy petir yang sangat kuat, Ryan terhempas ketika hendak menyentuh mutiara itu. Sekarang ia sadar jika setiap mutiara yang harus ia ambil mempunyai kekuatan yang harus ia takhlukan dahulu. Ryan teringat pada waktu ia bertemu Dewa dan Jenni pertama kali, mereka sama sekali tidak peduli kepada Ryan, Namun sekarang mereka sangat membutuhkan kehadiran Ryan untuk menolong mereka. Dengan tekat yang besar akhirnya Ryan berlari lagi ke arah mutiara tersebut, dan kali ini Ryan menahan kekuatan petir tersebut, hingga pakaian yang ia kenakan menjadi tercabik-cabik. “aAAaaaaarrrhhhhhhhhhh…..” teriak Ryan menahan rasa sakit yang sangat hebat. “aku tidak boleh melepaskan ini, aku tidak akan menyerah dengan rasa sakit ini” , Batin Ryan. Tiba-tiba kekuatan petir menghilang dan mutiara itu masuk kedalam tubuh Ryan, Kini Ryan dikelilingi kekuatan petir diseluruh tubuhnya, Ryan sadar jika ini adalah kekuatan element petir seperti yang dikatakan Sang Raja. Ryan-pun kini bergerak menuju ke gunung yang selanjutnya dan mengambil mutiara kekuatan air, entah apa yang akan dihadapi.
Disisi lain Jenni dan Kakek itu sudah hampir sampai ke tempat Dewa, mereka melihat suatu energy yang sangat besar yang membelah langit, tidak salah lagi ini adalah kekuatan Dewa. Dewa sepertinya sudah diluar akal sehatnya, ia mencoba membelah daratan agar daratan bisa ditenggelamkan oleh air laut. Dengan sekuat tenaga Dewa mengarahkan sambaran petirnya ke sebuah bukit, dan tak lama bukit itu-pun terbelah. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah suara yang ia kenal, ternyata itu adalah Naga emas, “Hei Dewa, kenapa kau belum juga menenggelamkan bumi ini, aku sudah tidak sabar”, Tanya Naga emas pada Dewa. “Aku sudah pasti akan menenggelamkan semua ini, sekarang kau tinggal melihat saja baik-baik” jawab Dewa.
Naga emas : benarkah begitu? Sepertinya kekuatanmu masih belum mampu membelah bukit itu.
Dewa : Aku akan mencobanya sekali lagi, kau tinggal lihat saja.
Naga emas : sepertinya ada yang ingin ku uji darimu sekali lagi.
Naga Emas berjalan menuju dewa dan Dewa-pun dengan rasa heran memandangnya. “apa yang akan kau lakukan?” Tanya Dewa. “Tenanglah, aku hanya akan membangkitkankan kekuatanmu lagi, kau duduk saja disitu”. Setelah mendengar itu Naga emas menjulurkan tangannya kearah dewa dan menekan punggungnya, seketika Dewa berteriak kesakitan. “aaaaaaargghhhhhhhhhhhh……..”.
Seolah mendengar teriakan tersebut Jenni-pun meminta kakek untuk cepat bergegas untuk kesana, “kek, sebaiknya kita bergegas kesana, aku mempunyai firasat buruk tentang ini”.
Apa yang akan dilakukan Naga emas terhadap Dewa, dan apa yang akan direncanakan oleh Kakek untuk menghadapi Naga emas, anaknya sendiri itu.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 8 tanggal 22 Maret 2010 . Read more...
Langganan:
Postingan (Atom)