CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke – 9
Si bungsu : aku adalah Ryan, tepatnya Ryan masa lalu.
Dewa : kau ini jangan bercanda disini, Ryan sudah ku bunuh beberapa waktu yang lalu.
Si bungsu : benarkah? Tapi aku telah menyelamatkannya.
Dewa : hentikan omong kosongmu.
Tiba-tiba dewa berlari ke arah Si bungsu sambil mengayun tombaknya, Namun tombak itu hanya menembus tubuh Si bungsu tanpa melukainya.
Si bungsu : biar ku beri tahu sesuatu kepadamu, aku berdiri disini hanya Rohku, dalam arti aku hanya makhluk dimensi waktu yang hadir disini untuk merubah masa depan. Aku tidak akan bisa membunuhmu, begitu juga dengan kau tak akan bisa menyentuhku, kau mengerti?
Dewa : Sudah ku bilang aku tidak percaya padamu anak kecil.
Naga emas : hentikan itu Dewa…!!! Ia benar..!! percumah kau menyerangnya.
Dewa : lalu apa yang harus kita lakukan?
Naga emas : seperti yang dikatakannya, kita tidak bisa melukainya dan ia juga tidak bisa melukai kita. Jadi kita serang saja dua orang yang ada dibelakangnya itu.
Dewa : Hahahaha… kau benar juga, dia tidak penting disini.
Dewa melompat dan mengayunkan tombaknya sekali lagi kearah Jenni dan sang kakek, dengan cepet si bungsu menghadangnya. Namun dengan cepat pula Naga emas muncul didepan sibungsu dan melepaskan suatu pukulan angin, dan si bungsu-pun terhempas.
Dewa terus bergerak kearah jenni, sambil mengayukkan tombaknya, dan kakek bergerak cepat mendorong Jenni dan tombak itupun menusuk tubuh kakek.
“Kakek…!!!!! Tidak…!!” teriak Jenni.
Dewa : mampus kau kakek tua..
Dewa kemudian mencabut tombaknya itu yang telah berlumuran darah.
Kakek : hehe… kalian sungguh bodoh, untuk apa kalian membunuhku yang sudah tua ini, sebentar lagi akupun harus mati.
Sambil terbata bata menahan rasa sakit Sang kakek itu mengambil korek api lalu membakar dirinya sendiri, dan tanpa diduga-duga ia berlari kearah Naga emas dan Ia menubruk Naga emas.
Naga emas : Apa??
Kakek : sudah kubilang kau akan mati bersamaku anakku.
Seketika tubuh mereka meledak bersama-sama, Jenni teringat jika kakek telah menaburkan serbuk peledak ke badan Naga emas.
Air mata Jenni-pun jatuh berlinang melihat hal itu. “Kakek…………………….!!!!! Tidaaaaaaaakkkkkkk…!!!” teriak Jenni.
Dewa : tidak kusangka kakek tua itu akan melakukan hal itu. Sungguh tragis sekali cerita anak dan ayah.. hahaha..!!! Sekarang giliranmu Jenni..!!
Jenni : Tidak..!!!
Jenni terus menangis sambil sangat ketakutan, sementara si bungsu masih tergolek pingsan karena terkena jurus Naga emas.
Sekali lagi Dewa mengambil tombaknya yang telah berlumuran darah,
Dewa : Kenapa kau takut, mana semangatmu yang tadi hah?
Jenni terus menunduk dan menangis, berfikir apa yang harus ia lakukan. Dan ketika ia mengangkat kepalanya, Dewa sudah berdiri didepannya sambil mengayunkan tombak itu tepat di kepala Jenni.
“Mati kau…!!!!!” teriak Dewa. Tiba-tiba tombak itu berhenti, dan Nampak berdiri di depan Jenni adalah Ryan yang kini telah datang berpakaian seperti Raja dengan mahkota lima mutiara dikepalanya.
Dengan sekali hempasan Dewa terlempar hingga menghantam sebuah batu besar.
Ryan : Maafkan aku Jenni, aku telah gagal menjaga Dewa, sekarang aku akan menyelesaikan semua ini dengan tanganku sendiri.
Apa yang akan terjadi setelah ini dengan pertarungan Ryan VS Dewa yang maha dasyat. Siapa yang akan menang setelah ini.
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke – 10 tanggal 05 April 2010 .
Rabu, 17 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar