CERITA BERSAMBUNG … NOVEL RYAN PUTRA SAMUDERA BAGIAN ke-2
Dalam cerita sebelumnya sudah dikisahkan bagaimana persahabatan Ryan, Dewa dan Jenni. Pada hari itu seperti biasa mereka bertiga makan dikantin sekolah saat istirahat, tanpa diduga semenjak kejadian kemarin waktu Jenni melihat Ryan menyadarkan Dewa, Jenni-pun mulai merasa kagum dengan Ryan dan kehidupannya, ia mulai memperhatikan Ryan, dan di hatinya mulai tumbuh benih-benih cinta. Akan tetapi Ryan tidak merasakan hal yang sama dengan jenni, itu dikarenakan Ryan tidak pernah tahu apa itu kasih sayang, yang ia tahu hanya menyayangi teman-temannya sama rata. Disini terjadi cinta yang rumit antara mereka, karena diam-diam si Dewa malah menaruh hati dengan Jenni, tetapi karena Dewa tidak enak dengan Ryan karena mereka bertiga adalah sahabat baik.
Ketika mereka bertiga pulang sekolah, mereka melihat kejadian yang sangat aneh. Mereka melihat seekor Naga besar yang terbang diatas bukit, karena penasaran dengan itu merekapun bersepakat untuk melihat Naga itu, padahal inilah awal dari petaka besar diantara mereka. “Hei aku kira hewan seperti itu hanya ada di dalam dongeng saja” kata Dewa sambil mendekat pada naga itu. “Dewa sebaiknya kau jangan mendekatinya” kata Ryan, “benar Dewa, kita belum tahu naga itu berbahaya atau tidak” jelas Jenni, karena terpesona dengan naga itu dewapun tidak menghiraukan kata-kata Ryan dan Jenni, malah dewa mendekat dan berteriak kepada naga itu “Hei kau, apa kau bisa mendengarku?” teriak dewa. Naga itu rupanya mendengar apa yang dikatakan Dewa dan mulai mendekatinya. Naga itu berkata “hei kau anak manusia, beraninya kau berdiri dihadapanku sang naga emas”. Ryan dan Jenni terheran dan mulai gemetaran, tetapi tidak dengan Dewa, dia malah semakin berani mendekat ,”kau ini hewan atau dewa dari langit?” teriak dewa.
Naga : hahaha… aku adalah raja naga langit timur..
Dewa : kalau begitu kau pasti hebat.. apa kau bisa memberiku harta, kekayaan atau kekuatan?
Naga itu melihat Dewa dan terus tertawa “ haha.. aku melihat api di matamu bocah, kau penuh dengan iri hati dan dendam, kau ingin sekalu menjadi yang terhebat” kata naga itu. Ryan, dan Jenni hanya bingung melihat ini semua.
Dewa : “Apa maksukmu naga bodoh??”
Naga : “Hemm.. beraninya kau panggil aku naga bodoh”.
Seketika naga itu menyemburkan sinar ungu ke tubuh Dewa, saat itu juga Dewa berteriak kesakitan “aaaaaaaaarrrrggghhhhhhhhhhh….” Dewa terus berteriak. Karena melihat Dewa kesakitan Ryan-pun memberanikan diri bertanya pada naga “Hei apa yang kau lakukan padanya?” teriak Ryan sambil mendekati dewa yang kini memancarkan aura ungu. “aku hanya memberikan apa yang dia inginkan” jawab naga emas. “Apa maksudmu?” Tanya Ryan, “dia telah mendapatkan kekuatanku”.
Ryan : “apa maksudmu?’
Naga : Suatu saat dia pasti menguasai alam semesta ini..hahaha….
Ryan : hei kau ini bicara apa sebenarnya? Apa yang kau lakukan pada temanku?
Naga : Apa..? Teman..? Hemm.. tetapi sepertinya kalian berdua tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang teman.
Ryan : apa maksudmu?”
Setelah berkata seperti itu naga emas itupun menghilang lenyap seperti ditelan bumi. “Dewa kau tidak apa-apakan?” Tanya Ryan. “aku baik-baik saja” jawab Dewa. “Bahkan lebih baik dari sebalumnya” tambah Dewa. Ryan dan Janni melihat benda aneh dikening Dewa, yaitu sebuah symbol kepala naga, entah apa yang akan terjadi tetapi Ryan merasa ada hal aneh yang terjadi pada diri Dewa.
Keesokan harinya ketika disekolahan Ryan bingung mencari Dewa yang sejak pagi belum kelihatan, rupanya ia berada dilapangan basket, dan yang mengherankan si Dewa sedang menghajar semua anak-anak yang sedang bermain basket itu, padahal mereka semua adalah kakak kelas. “Dewa apa yang kamu lakukan” teriak Ryan. “Dewa hanya diam, dan beranjak pergi. “Dewa mau kemana kau, dengarkan aku..!!” teriak Ryan. “aku hanya ingin memberi mereka sedikit rasa sakit” jawab dewa.
Ryan : “apa maksudmu?”
Dewa : “tenang saja aku hanya bercanda tadi”.
Ryan bingung dengan sikap Dewa hari ini, apakah ada hubungannya dengan Naga yang mereka lihat kemarin. Karena kawatir dengan Dewa Ryan-pun mengikuti Dewa. Namun tanpa disangka-sangka Dewa mencekik seorang guru kelas yang sedang berpapasan dengannya.
Ryan : “Sial.. Apa yang dilakukan anak itu”
Dewa : “hey sebaikanya kau memberikan aku nilai “A” dalam mata pelajaranmu”
Guru itu tek bisa bicara karena dicekit oleh Dewa. Ryanpun berlari dan segera menghentikan Dewa.
Ryan : “Ryan lepaskan tanganmu..!!!” bentak Ryan.
Dewa : “tidak, sebaiknya kau menyingkir dari sini Ryan”
Ryan : haa….???
Dewa : “Atau kau juga mau ku habisi?”
Dengan seketika tubuh Ryan langsung terpental hingga membentur dinding. Akhirnya Dewa melepaskan cekikannya terhadap Pak Heru, namun kini ia menuju kearah Ryan dan Dewa mencekik leher Ryan.
Dewa : “inilah yang akan kau dapatkan jika terus mencampuri urusanku”.
Ryan : “Deewaaa”…!!
Tiba-tiba Jenni muncul dan melihat hal itu ia berteriak..
Jenni : Dewa apa yang kamu lakukan pada Ryan??”
Jenni berteriak sambil menangis, seketika itu Dewa tiba-tiba memegang kepalanya dan meringis kesakitan. Ryan dan Jenni hanya bingung melihat hal itu, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena Ryan sendiri mengeluarkan banyak darah dari mulut dan kepalanya.
Dewa : “Aku peringatkan kepada kalian semua, jangan pernah menghalangi aku,”. Teriak dewa sambil meringis kesakitan. “Aku akan menghabisi kalian semua jika menghalangiku.. hahaha..”
Dewa-pun berlari meninggalkan tempat itu, “Dewa..!!tunggu..” teriak Ryan. Karena Ryan terluka parah ia tak bisa mengejar Dewa.
Jenni dengan cepat menolong Ryan. “Kamu tidak apa-apa Ryan?” Tanya Jenni dengan penuh kekawatiran. “aku tidak apa-apa, kita harus mencari Dewa” kara Ryan.
Jenni : tetapi …
Ryan : “apa kau lupa .. dia itu teman kita” jelas Ryan.
Tiba-tiba Ryan-pun pingsan, dan ketika bangun ia sudah berada dirumah sakit.
Ryan : “dimana aku Jenni?”
Jenni : “Kau dirumah sakit, kau terluka parah”
Ryan terdiam dan memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
Ryan : “kita harus mencari Dewa”
Jenni : “iya tapi sembuhkan dulu lukamu”
Ryan : “dia bukan lagi Dewa yang kita kenal dulu,, Dia sangat kuat sekarang,”
Jenni : ….??apa maksudmu?
Ryan : “sepertinya Naga yang kemarin telah memberi kekuatan dan membuat Dewa menjadi seperti ini. Kita harus menolong Dewa”
Jenni : “bagaimana bisa kita menolong dewa? Bisa-bisa dia membunuh kita berdua”.
Ryan : “Aku tidak peduli, aku akan lakukan apapun agar dia kembali seperti dulu lagi, karena Dewa adalah teman kita”.
Akhirnya Ryan bertekat mencari Dewa, apa yang akan dilakukan Ryan didepan Dewa?, dan apa yang akan dilakukan Dewa bila melihat Ryan lagi?
BERSAMBUNG Ke bagian Cerita Ryan Putra Samudera Bagian ke-3 tanggal 17 Feb 2010 .
Thomas Christian W
Selasa, 09 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar