DOWNLOAD KOMIK NARUTO BAHASA INDONESIA

BACA ONLINE KOMIK NARUTO

DOWNLOAD EPISODE NARUTO SHIPPUDEN

ANALISIS DAN DISKUSI DAN PREDIKSI KOMIK NARUTO

Jumat, 22 Januari 2010

LANGKAH - LANGKAH DISKUSI

A. Pengertian Diskusi
Pada hakekatnya diskusi ialah suatu metode untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan proses berfikir secara kelompok. Kata diskusi berasal dari bahasa latin “discutio” atau “discucum” yang berarti bertukar pikiran. Sedangkan dalam bahasa inggris ialah “discussion” yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Secara garis besar diskusi berarti perundingan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah, dengan cara memahami suatu masalah, menemukan sebab dan mencari jalan keluar atau pemecahannya. Dalam pelaksanaannya diskusi bias dilakukan oleh dua orang, atau lebih.
Biasanya diskusi selalu diwarnai dengan Tanya jawab antar peserta. Pada kesempatan ini peserta bisa memberikan keterangan, menolak suatu gagasan ataupun memberi saran dan tanggapan dan pertisipasi lain. Dengan kata lain suatu kelompok menampilkan kejamakan pribadi-pribadi, tetapi tujuan akhirnya adalah tunggal bukan jamak. Oleh karena itu agar bias menghindari agar kelompok tidak sempat kehilangan arah maka seorang anggotanya ditunjuk dan diangkat sebagai ketua ataupun pimpinan atau yang sering disebut sebagai moderator. Dengan demikian kesimpulan dari sebuah diskusi merupakan suatu hasil dari pemikiran bersama atau kelompok.
B. Persiapan Diskusi
Dalam suatu diskusi juga diperlukan adanya suatu persiapan, karena suatu persiapan yang baik akan membuat jalannya diskusi menjadi lancer. Karena diskusi diikuti oleh banyak orang, maka persiapan ini harus menyangkut dua hal, yang pertama yaitu persiapan tempat yang akan dijadikan tempat berdiskusi dan yang kedua adalah persiapan calon peserta diskusi yang aktif dalam menyumbangkan dadasan pada diskusi tersebut.
1. Persiapan Tempat
a. Tempat tersebut tidak boleh kotor, dengan kata lain harus bersih, rapid an cukup luas untuk peserta diskusi sehingga peserta tidak harus duduk berdesak-desakan. Dan jangan sampai ada angina kencang masuk ke dalam ruangan karena bias menerbangkan kertas-kertas dari para peserta diskusi.
b. Jikalau diskusi diadakan pada malam hari sebaiknya diadakan dengan penerangan yang cukup, tapi jangan sampai lampuini mengganggu peserta karena terlalu menyilaukan.
c. Untuk tempat berdiskusi, usahakan agar terhindar dari suara-suara bising kendaraan, pabrik, anak-anak yang sedang bermain atau keramaian apapun, karena diskusi butuh ketenangan dan konsenterasi.
d. Dalam ruangan diskusi harus disiapkan peralatan untuk para peserta diskusi seperti : meja, kursi, asbak (untuk yang merokok), papan tulis untuk membuat skema ,gambar dan sebagainya, dan juga pengeras suara bila ruangan luas dan peserta diskusi banyak dan lain-lain.
e. Tempat diskusi harusnya dapat membuat peserta merasa senang, merasa menjadi anggota kelompok dan merasa tentram hingga dapat mengemukakan pendapat dengan bebas. Suasana itu dapat tercipta dengan adanya ketua diskusi yang didukung oleh semuanya. Hal itu dapat membuat peserta yang tadinya terpisah sendiri-sendiri bias melebur dan menjadi satu kesatuan. Dengan demikian peserta diharapkan bias merasa sederajat, merasa sama-sama penting dan dibutuhkan pendapatnya. Sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Maka sebaiknya para peserta memperkenalkan dirinya dengan lengkap kepada yang lain bila belum mengenal masing-masing.
f. Peraturan tempat duduk harus diupayakan agar peserta diskusi saling bertatap muka secara bebas. Jangan sampai bertatapan muka terlalu jauh, juga jangan terlalu dekat.
2. Persiapan Calon peserta
Selain persiapan tempat dalam diskusi juga diperlukan persiapan dari peserta diskusi. Jika tanpa persiapan peserta bias menjadi pendengar yang pasif, dan jika semua peserta seperti itu maka tidak lama diskusi akan menjadi “macet” sama sekali karena tidak ada yang berpendapat atau mengemukakangagasannya. Oleh karena itu sebelum berdiskusi hendaknya peserta memikirkan hal-hal berikut ini.
a. Berfikir terlebih dahulu apa yang sudah diketahui tentang masalah yang akan dibahas. Peserta harus menyelidiki atau meneliti masalah tersebut secara teliti dan sistematis secara menyeluruh.
b. Mempelajari masalah dengan membaca atau mencari dari berbagai sumber bacaan dan membuat catatan.
c. Pelajarilah keterangan yang diperoleh dansusun dalam urutan yang padat.
d. Berlatih untuk menyampaikan suatu pendapat. Tanggapan ataupun pertanyaan dengan susunan katayang dapat dipahami oleh orang lain.



3. Susunan Organisasi Ketua dan Peserta Diskusi
Dilihat dari jumlah peserta dan pelaksanaannya diskusi dapat dibedakan atas kelompok diskusi tidak resmi dan kelompok diskusi resmi. Diskusi tidak resmi yaitu meliputi kelompok studi, kelompok pembentukan kebijaksanaan dan komite, biasanya dilakukan di dalam kelas oleh pelajar dan mahasiswa. Selain diskuti tidak resmi juga ada diskusi resmi antara lain diskusi panel, symposium, dan konfrensi.

0 komentar:

Posting Komentar