DOWNLOAD KOMIK NARUTO BAHASA INDONESIA

BACA ONLINE KOMIK NARUTO

DOWNLOAD EPISODE NARUTO SHIPPUDEN

ANALISIS DAN DISKUSI DAN PREDIKSI KOMIK NARUTO

Rabu, 03 Februari 2010

KUMPULAN PUISI PUISI

KUMPULAN PUISI PUISI By : Thomas Zianekaze

KESENDIRIAN ITU RUMAHKU

Kini ku memang sepi
Tiada lagi teman dihati
Jika seperti ini, kepada siapa aku akan menanti?
Ku ulurkan tanganku,
Mengambil sisa embun pagi
Untuk sekedar menghilangkan dahaga
Tapi kepada siapa kini aku pulang?
Dimana aku harus mencari tempat berteduh?
Sekedar untuk menghangatkan badanku.
Aku ini tidak kuat, juga tidak hebat
Kini aku hanya bertahan saja
Dengan kedua kaki ini , entah sampai kapan
Akan tetap begini..



CENGUK

Hei kau cenguk
Kenapa kau selalu menari-nari diatas airmataku?
Kenapa cenguk?
Kenapa kau selalu menang?
Sampai kapanpun aku tam au dibandingkan
Dan disamakan denganmu cenguk..
Entah apa orang memandangmu
Tetapi dimataku kau hanyalah seorang cenguk..
Kau tak mengerti arti kesedihan,
Kau memang cenguk..
Dan kau memang pacundang dimataku
Kau tak lebih dari debu
Yang hanya bisa terbang
Jika diterpa angin..
Kau memang cenguk…!!
Aku akan selalu tertawa saat kau menangis nanti..
Karena itulah yang bias membuatku senang..
Dan selalu ku tunggu dari cenguk sepertimu..



KESEDIHAN AKU

Seperti inikah hariku?
Aku bertanya? Dimana sinar untukku?
Bahkan cahaya dimataku sudah kian redup
Lihat mereka yang duduk disana?!!
Indah kan???
Itu yang tidak ku dapatkan..
Tahukah kau aku sedih?
Tahukah kau aku sepi?
Tahukah kau aku sakit?
Bahkan aku tak tahu dengan apa
Esok aku akan bertahan lagi.
Yang kutahu adalah bertahan, menahan, dan tertahan.
Aku tahu akan semua kebaikanMu.
Tapi bagaimana dengan semua ini?
Bagaimana manusia dapat hidup
Tanpa air?? Hanya aku yang tahu..
Hanya aku yang paling tahu pedihnya
Kesedihan dan kesendirian..



MAAFKAN KEBANCIANKU

Ku kira derita itu luka
Tetapi dibalik derita ada bahagia
Dulu aku merasa sendriri
Tetapi sudah kuhancurkan perasaan itu
Kini aku mengerti arti dari kesedihan
Yang dulu sangat aku benci
Dan ku sarungkan tanganku
untuk meminta maaf atas semua egoisku
berilah kesempatan pada mata ini
agar tangan ini membalas kebaikanmu
berapa banyak airmata itu tak penting lagi
dan semua sesal telah ku torehkan
sesal tak akan pernah bisa
membalas kebaikanmu

0 komentar:

Posting Komentar